Setelah libur Hari Raya Idul Fitri selama 3minggu mulai tanggal 4 Maret hingga 21 April 2024 , Yayasan Pendidikan Mamba’ul Ihsan kembali membuka Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dengan diawali mushofahah atau bersalaman dan acara Halal bi Halal yang diikuti oleh seluruh murid serta Asatidz, Asatidzah dari semua lembaga (SD, SMP, MA, Madin, dan Pondok). Acara tersebut dilaksanakan di Aula Pondok Putra, pada hari Senin, (22/42024) pukul 08.00 WIB.
Halal bi halal adalah salah satu tradisi yang berkembang di kalangan masyarakat Islam Indonesia. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) arti Halal bi Halal merujuk pada silahturahi untuk bermaaf-maafan pada Lebaran (setelah menunaikan puasa Ramadhan) yang dilakulan sekelompok orang. Tradisi halal bi halal menjadi kegiatan tahunan Yayasan yang bertujuan untuk menjalin silaturahmi dengan saling memaafkan sehingga tercipta keharmonisan dan kerukunan antar sesama.
Sebelum pembukaan acara Halal bi halal oleh MC, ada penampilan banjari dari Group Banjari Pondok Pesantren Mamba’ul Ihsan, dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh saudara Mohammad Irsyadul Ibad santri kelas 11 Madrasah Aliyah, kemudian sambutan dari Ketua Yayasan Ustadzah Dias Rizka Darisa S.Si., Beliau menceritakan bagaimana situasi di zaman dulu ketika ingin silahturahmi tetapi terhalang kendaraan, dan belum adanya ponsel. Sekarang ini kita hidup di zaman yang serba ada komunikasi antar kota ataupun negara bisa melalui handphone, ingin silahturahmi dengan mendatangi rumah saudara juga sudah sangat mudah karena angkutan umum sudah merata, jalan tol sudah hampir mencakup setiap wilayah sehingga memudahkan kita dalam bersilahturahmi. Kemudian beliau juga melantukan sepenggal lagu yang biasanya diputar di banyak toserba ataupun pusat perbelanjaan ketika bulan ramadhan yang sangat sesuai dengan moment saat ini, berikut lirik lagunya:
“Setelah berpuasa satu bulan lamanya
Berzakat fitrah menurut perintah agama
Kini kita ber-Idul Fitri, berbahagia
Mari kita berlebaran, bersuka gembira
Berjabatan tangan sambil bermaaf-maafan
Hilang dendam, habis marah di hari Lebaran
Minal aidin wal faizin
Maafkan lahir dan batin”
Acara disambung dengan Mauidhoh Hasanah dan Mahallul Qiyam oleh Pengasuh Pondok Pesantren Mamba’ul Ihsan H. Solahuddin. Dalam nasehatnya, Abah Solahhudin menyampaikan, “seorang muslim yang melaksanakan halal bihalal maka akan dimaafkan segala kesalahanya kepada sesama muslim tersebut dan akan diampuni dosa-dosanya”. Tidak lupa, beliau juga mengigatkan para murid agar tidak meremehkan gurunya. Memuliakan guru merupakan salah satu jalan kesuksesan setiap pelajar. Memuliakan guru merupakan bagian dari memuliakan ilmu itu sendiri, dan orang yang tidak memuliakan gurunya, sama halnya dia tidak memuliakan ilmu yang sedang ia tekuni, dan siapa saja yang tidak memuliakan ilmunya, maka sampai kapan pun ia tidak akan mendapatkan ilmu. Hal ini sebagaimana nasihat yang disampaikan oleh Syekh Abu Bakar Syatha ad-Dimyathi, dalam salah satu kitabnya. Barang siapa yang meremehkan guru maka materi yang sedang dihafalkan, besok hari nya sudah lupa apa yang dihafalkan, tumpul lisannya, dan faqir di akhirat.
Beliau juga memberikan nasehat kepada murid kelas 6 SD, murid kelas 9 SMP, dan murid kelas 12 MA yang sebentar lagi akan lulus, “barang siapa yang memperbaiki perilakunya maka kesalahan akan diampuni. Maka dari itu sebelum meninggalkan sebaiknya berikan kesan yang baik”
Selanjutnya acara inti yakni mushofahah bersama atau bersalam salaman. Asatidz Asatidzah berbaris sesuai dengan mahramnya. Para murid akan berjabat tangan sesuai dengan mahramnya. Dimulai dari jenjang paling akhir yaitu Madrasah Aliyah, SMP, dan yang terakhir murid SD. Urutannya yaitu murid laki-laki terlebih dahulu kemudian disusul dengan murid perempuan.